TERNATE,IMc – Cleaning Service (CS) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesoirie (ChB) mengeluhkan gaji mereka yang belum dibayar pihak perusahan PT. Citra Sarana Clean penyedia jasa kebersihan. Pasalnya gaji bulan Maret Cleaning service terlambat dibayar hingga pertengahan bulan ini.
Keterlambatan gaji para Cs ini bukan kali pertama, namun masalah yang sama pernah terjadi pada tahun 2024. Sayangnya pihak perusahaan justru kembali mengulangi masalah yang sama.
Informasi yang dihimpun, keterlambatan gaji Cleaning service ini lantaran koordinator Cleaning service sering memasukan nama para petugas kebersihan yang sudah resign dalam daftar penerimaan gaji. Hal itu terungkap setelah pihak RSUD melakukan kroscek sejumlah nama Cleaning service yang sudah tidak bekerja turut diusulkan untuk menerima gaji bulanan. Lantaran masalah yang dibuat koordinator Cs PT. Citra Sarana Clean berdampak pada keterlambatan gaji para petugas kebersihan.
Salah satu Cleaning service yang enggan namanya dikorankan mengaku, awalnya pihak PT. Citra Sarana Clean menjanjikan gaji bulan Maret sebesar Rp1.800 ribu di awal bulan, namun sampai sekarang belum dibayarkan. “Banyak para karyawan yang mengeluh, sebab di bulan ramadhan ini tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup, karena gaji terlambat,” keluhnya kepada wartawan beberapa waktu lalu
Sementara itu Direktur RSUD Chasan Boesoirie dr. Alwiah Assagaf saat dikonfirmasi mengaku selama ini pihaknya menggunakan pihak ketiga atau PT Citra Sarana Clear Untuk mengelola jasa petugas kebersihan di RSUD. Olehnya gaji biasanya ditangani langsung oleh pihak ketiga, namun koordinator Cs PT Citra Sarana Clear sering terlambat dalam proses penganggaran. Di samping itu gaji para cs yang terhambat tersebut lantaran ada perbedaan nama pada absensi petugas kebersihan. Di mana ada petugas yang sudah resign tapi namanya masih tercantum.
“Karena masalah itu gaji para Cs belum cair sampai saat ini, sebab bagian umum RSUD baru memverifikasi masalah dokumen nama para petugas kebersihan dua hari yang lalu. Sehingga untuk sekarang dokumen tersebut belum masuk ke Unit Lembaga Pengadaan (ULP),” akunya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malut ini mengaku sebelumnya dirinya telah menghubungi pihak Perusahaan PT.Citra Sarana clean menanyakan pembayaran upah terhadap cleaning service, ternyata dari pihak Perusahaan PT.Citra Sarana clean juga tidak mendapatkan informasi dari koordinator cleaning service mengenai pemasukan dokumen untuk pencairan upah para Cs.
“Untuk itu saya akan evaluasi koordinator nya, karena ini menyusahkan cleaning service.” pungkasnya
Sementara pihak Perusahaan PT.Citra Sarana clean saat dikonfirmasi belum merespon hingga berita ini naik cetak. (um)