Tak Ada Penjelasan dari Pusdikif Cipatat Bandung, Keluarga Almarhum M Dahlan Kasiman Kecewa 

Ternate207 Dilihat

TERNATE,IMc – Sudah memasuki 8 hari kepergian M. Dehan Kasiman, Casis TNI-AD asal Ternate yang dikabarkan meninggal dunia pada Senin (11/8) lalu, saat tengah menjalani pendidikan militer di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif), Cipatat, Bandung, Jawa Barat.

Kepergian M. Dehan Kasiman begitu menyisakan kesedihan mendalam dari keluarganya, yang begitu mendambakan memiliki anak sebagai seorang Tentara.

Namun, dibalik semua itu, masih ada satu hal yang masih mengganjal di hati ayah almarhum Dehan, Rusdi Sahrun (50), ia masih merasa tak puas dengan penjelasan dari pihak Pusdikif, Cipatat, Bandung.

Tak puas lantaran informasi ‘meninggal gegara sakit’ yang disampaikan dari Pusdikif ke pihak keluarga mendiang Dehan belum detail. Rusdi Sahrun, mengatakan, pihak Pusdikif saat berada di Ternate hanya mengikuti ritual pelepasan jenazah almarhum yang ada di rumah duka di RT 11 Lingkungan Jan, Kelurahan Tabona, setelahnya langsung meninggalkan rumah duka, tidak ada pembicaraan lebih lanjut bersama pihak keluarga mengenai kronologi meninggalnya Dehan. Hal itu membuat keluarga merasa agak kecewa.

“Kami dari pihak keluarga sudah tak lagi memproses masalah ini, kami ikhlaskan kepergian anak kami. Cuman, yang kami tidak puas tuh begini, kronologinya, sakitnya Dehan dari kapan, berapa hari, berapa jam dia sakit (sampai akhirnya menghembuskan nafas terakhir), itu tidak mereka sampaikan, dia sakit karena penyakit apa, sempat dirawat di rumah sakit atau tidak?, ini bukan anak ayam ini manusia jadi harus detail dong penjelasannya biar kami keluarga puas,” kata Rusdi saat ditemui di rumah duka, Selasa (19/8/2025).

Lanjut Rusdi, jika mendiang Dehan saat tengah menjalani pendidikan militer terlihat sedang lagi sakit, mestinya ada sejumlah serangkaian tindakan dini antisipasi dari pihak Pusdikif, yang pastinya tahu persis kondisi kesehatan semua Casis.

“Jika dia keliatan sakit waktu pendidikan pihak Pusdikif harus tanya masih mau lanjut atau berobat dulu. Kalau benar sakit, segera lakukan pemeriksaan, apalagi mereka (Pusdikif) pasti punya alat medis lengkap. Ini agar terkesan mendidik, kalaupun dia tidak dianiaya namun kalau sengaja dibiarkan tak berobat saat dia (Dehan) lagi sakit maka ini juga kan termasuk terkesan dianiaya. Itu sebenarnya yang diharapkan kami dari orang tua. Akhirnya sampai sekarang kami bertanya – tanya sebenarnya dia (almarhum) ini sakit apa,” ujarnya.

Bagi Rusdi Sahrun, ia tak menuntut apa-apa mengenai kepergian sang buah hatinya itu, namun lebih mengharapkan sikap lebih terbuka dari pihak Pusdikif, Cipatat, Bandung. Karena keluarga almarhum berhak mengetahui penjelasan tersebut.

“Jadi ada dua poin yang kami sampaikan, pertama, kami pihak keluarga merasa tak begitu dihargai, dan yang kedua, informasi mengenai meninggalnya anak kami yang mereka sampaikan masih tidak jelas (belum tersampaikan kronologisnya) itu yang membuat kami merasa belum puas,” tandasnya.

Diketahui, mendiang M. Dehan Kasiman merupakan Casis Dikmaba Kesehatan TNI-AD, meninggal dunia saat mengikuti pendidikan di Pusat Pendidikan Militer Infanteri (Pusdikif), Cipatat, Bandung. Yang rencananya pelantikan pada 7 September 2025 dan dilanjutkan dengan pendidikan kejuruan. (u)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *