Kenaikan Belanja Barang dan Jasa Disoroti Golkar

Politik15 Dilihat

TERNATE,IMc – Kenaikan Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp 16. 541.607. 510, 71 disoroti Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Ternate.Sementara kena ikan target pendapatan senilai Rp. 9.940.594.000 yang ditetapkan dalam perubahan APBD tahun 2025.

Sorotan tersebut disampaikan juru bicara Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Ternate, Muhammad Syaiful saat menyampaikan pandangan umum fraksinya terhadap RAPBD Perubahan tahun 2025, di gedung DPRD, Jumat sore (22/8/2025).

“Kami melihat Pendapatan Daerah secara keseluruhan yang semula ditargetkan Rp. 1.104.982. 939.130, mengalami kenaikan sebesar Rp. 9.940.594.000 dalam RAPBD- Perubahan, sehingga men jadi Rp 1.114.923.533.130,” katanya.

Syaiful mengatakan, kenaikan ini sesuai estimasi dalam KUA-PPAS Perubahan APBD Tahun 2025 yang telah disepakati dan dituangkan dalam Nota Kesepakatan antara DPRD dan Walikota Ternate.

Setelah melihat kenaikan pendapatan dalam RAPBD-Perubahan 2025 baik PAD maupun dana transfer, Fraksi Golkar, meminta penjelasan Pemkot Ternate, apa yang menjadi dasar kenaikan pendapatan pada APBD Perubahan tahun 2025. Kare na realisasi pendapatan sampai pada semester I belum maksimal dan tidak mungkin bisa terealisasi 100 persen sampai akhir tahun.

“Agar pemkot Ternate dalam mengganggarkan target PAD harus terukur dan lebih rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber Penerima an Daerah dan berdasar kan pada ketentuan peraturan perundang-undangan,” sarannya.

Fraksi Golkar menyoroti terkait belanja Operasi dan belanja modal. Bahwa Belanja Operasi, sebelum perubahan dianggarkan sebesa Rp. 979.122.197.731,00, dan pada usulan perubahan RAPBD bertam bah sebesar Rp.7.121.933.116,71,- sehingga menjadi sebesar Rp. 986.244.130.847,71,-

Syaiful bilang Fraksi Golkar melihat tambahan belanja Operasi terbesar pada pos belanja Barang dan Jasa sebesar Rp. 16.541.607.510,71. “Kami minta penjelasan kenaikan pada belanja barang dan jasa dalam APBD Perubahan tahun 2025, serta realisasi sampai memasuki semester II yang belum capai 50 persen,” pinta Fraksi Golkar. (dbs)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *